Cerita lagi ah. Setelah dua tahun lebih sah sebagai warga negara Republik Indonesia tercinta pusaka abadi nan jaya ini (punya KTP maksudnya), akhirnya saya mendapatkan kesempatan itu. Menggunakan hak suara saya! Kebetulan tanggal 25 September 2011 kemarin adalah pemilihan umum walikota dan calon walikota Yogyakarta berhati nyaman. Tapi sempet diejek adek juga, soalnya dia abis bikin KTP langsung kepake suaranya, sedangkan aku 2 tahun nganggur. Lah apa boleh buat, masa iya aku musti ikut pemilihan ketua kepala keluarga? Loh.
Dan ini surat dari pak RW yang kemaren aku dapet. Nggak penting banget ya. E mbok ben.
Sebenernya aku juga nggak tau apa-apa soal calon-calonnya ini. Cuma setiap lewat di jalan-jalan lihat spanduk-spanduk dan baleho-baleho mereka, jadi agak apal. Nggak tau sama sekali visi misi mereka juga. Cuman sempet inget, yang nomer satu tuh slogannya kurang lebih "mBangun nDesa" atau "mBangun kampung" gitu, yang kedua "meneruskan perjuangan kang Heri" (bukan Heri pacarku hlo, tapi walikota yang sekarang wkwk), terus yang ketiga wah malah lupa aku.
Kalimat-kalimat di baleho mereka juga lucu dan menggelitik. Misal kayak gini : "Kalo nyoblos itu ya satu saja, nyoblos dua apalagi tiga itu ora kanggo". Ada juga "Nomor satu dibuka, nomor dua dicoblos, nomor tiga dilipat". Yang satu lagi aku nggak apal, abis kelewat formal kata-katanya. Tapi slogan calon ketiga yang fotonya selalu memakai blangkon itu "Coblos blangkone". Hahaha. Dan di luar itu, aku nggak tahu apa-apa. Cuma denger sentilan sana sentilan sini, akhirnya aku coblos yang paling sreg aja deh.
Sebenernya kemarin pas di TPS mau minta tolong difotoin pas abis nyoblos terus nyelupin jari ke tinta, pamer jari kelingking gitu (bukan jari tengah hlo ya). Tapi malu, ada pak RWnya sih wkwk. Akhirnya cuma narsis di rumah aja sama adek hoho.
Semoga siapapun yang bakal jadi walikotanya, yogyakarta tetap berhati nyaman :)
Senin, 26 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Kolom coret-coret ^_^