Senin, 24 Oktober 2011

Cerita Malam Ini

Diposting oleh Happy di 22.35 0 komentar
Hai hai haaaaiiii akhirnya posting lagi. Hari ini aku mau cerita. Singkat aja lah ya hoho.

Jadi begini. Abis isya tadi aku diajak kakakku makan di luar. Tumben banget, batinku. Aku sih mau-mau aja. Dan akhirnya makanlah kita, di rumah makan sekitar Terban sana. Abis itu si kakak ngajak ke Pasar Klithikan Pakuncen. Pasti semua sudah pada tahu lah ya. Bagi yang belum tau dan mungkin pernah dengar hal nggak enak tentang pasar ini, jangan under estimate (tulisannya bener nggak sih?) dulu deh. Disana bukan kok jual barang curian apa gimana gitu kok. Apalagi kalo mikirnya cuma jual barang second doang. Karena di sana apa-apa ada, dari yang baru sampai bekas, dari yang model baru sampe yang nggak kelihatan modelnya haha.

Di sana cuma muter-muter nggak jelas, kakak iseng cari kaos aja. Di tiap los, tiap tikungan, kok agak susah ya nemuin cewek. Isinya rata-rata cowok semua. Di pasar ini, nggak beda lho sama mall atau swalayan gede. Semua serba ada. Mau cari kemeja? Ada. Kaos? Ada. Jaket, celana? Ada. Sepatu, sendal? Ada. Jam tangan, dompet, tas? Ada. Handphone, barang elektronik, sampai ke helm? Ada. Barang-barang antik bahkan bekas juga banyak. Haus, laper, pengen cari ganjel perut? Nggak usah kuatir kelaperan, di sini semua ada.

Abis cari kaos, kita pulang. Di perjalanan, banyak hal-hal yang nggak biasanya aku temuin, aku lihat malam ini barusan. Dari Pakuncen, kita ke selatan lewat perempatan Wirobrajan terus ke timur. Ceritanya mau lewat 0 km. Tapi ternyata di pertigaan PKU Muhammadiyah ditutup. Kita iseng nerobos aja. Dan ternyata tepat di 0 km lagi dipake shooting film. Setting-nya bagus deh. Ada kayak bola lampu (kayak balon udara gitu) guedheee buanget digantung mengambang. Kata kakakku sih itu buat lighting-nya kalau shooting malem, bukan masuk dalam tema, apalagi ikut di shoot. Enggak. Haha kirain.

Akhirnya kita puter balik, lalu lewat jalan Kauman. Iseng-iseng lewat altar (alun-alun utara), lalu belok ke 0 km dari arah selatan (siapa tahu boleh lewat). Dan ternyata tetep nggak boleh. Sampai di situ, di lokasi kita lihat kalo aspalnya lagi di siram pakai truk yang biasanya nyiram taman kota yang selangnya gedhe banget itu (mungkin ceritanya Jogja lagi hujan). Kita pun muter lagi, lewat plengkung gading ke timur. Nah pas lewat altar itu, aku lihat ada mbak-mbak bule lagi nggenjot (ngayuh) becak, penumpangnya dua orang. Pas aku lihat, ternyata penumpangnya tuh couple-nya si embak, sama si tukang becaknya. Hahaha lucu banget sumpah, mbak bulenya hebat eh kuat ngayuhnya. Di jalan kita ketawa hahaha.

Pas perjalanan pulang, lagi-lagi kita lihat hal yang agak nggak biasanya. Aku lihat mbak-mbak cantik lagi teriak-teriak nggak jelas sambil berjalan pelan menyusuri trotoar, sambil menunjuk-nunjuk ke tengah jalan! Ini mbaknya cantik-cantik agak gila apa kenapa? Pikirku. Dan ternyata, si embak itu ngomong dan nunjuk-nunjuk sama orang yang mengirinya pelan naik motor. Oh, lagi marahan sama pacarnya ya mbak? Marahan kok di jalanan mbaak, mbaak. Dan setelah aku lihat lebih dekat, ternyata yang naik motor itu juga cewek. Ealaaah, ada ada saja. Mungkin si embak itu lagi bilang gini kali ya "Kamu tega banget rebut pacarku! Maksudmu apa ha?!" Dan si embak yang naik motor balas bilang "Sori sori, dia mencintaiku lebih dari dia mencintaimu." Hahaha.

Malam ini pokoknya aneh banget deh. Namun satu yang aku sayangkan, kenapa tadi aku nggak bawa kameraaa?!? Kalo ada pict-nya, pasti ini postingan lebih hidup deh. Aaaaaaaaaargh payah. Segitu dulu aja deh ya!

Minggu, 09 Oktober 2011

TRANS Job Vaganza Fiesta

Diposting oleh Happy di 19.15 0 komentar
Ada cerita baru lagi nii. Hari inii tadii sebenernya pengen maen ke rumah mas pacaar terus ngajak maen ke tempat yang kemarin sempet kelewat doang ituu [gara-gara insiden tambal ban]. Tapi tadi kakak ngajak ke TRANS Job Vaganza Fiesta di Universitas Sanata Darma, yang diadain sama Trans Corporation. Itu lho, grup televisi swasta yang punya Trans TV sama Trans 7. Akhirnya dengan agak terpaksa aku ikut. Dan seperti biasa, tak lupa bawa kamera biar nggak bosen!

Disana, kakak hunting kerjaan akunya pun hunting foto, hihi. Dan kakakku lah yang menjadi korbanku untuk kujadikan fotografer wkwkwk.

Di sana itu, ada perekrutan buat crew dibalik layar, tes tertulis gitu. Ada juga yang nongol di layar, casting gitu. Diantaranya mau dijadiin host Jelajah, Jika Aku Menjadi, Jelang Siang, Reportase, dll. Dan kakakku ikut yang casting. Tesnya cuman wawancara ya sama casting begaya di depan kamera bentar. Pengumumannya besok pagi. Aku tadi dipaksa buat nyoba yang Jelajah, soalnya usia maksimal katanya 25, dan kebanyakan tadi yang daftar mahasiswa. Aku sih ogah, masi kuliah juga. Disuruh juga buat nyoba yang Jika Aku Menjadi, soalnya talent yang dicari khusus cewek. Lagi-lagi aku nggak mau.

Akhirnya aku cuman daftar workshop ajah. Tentang apa yah tadi, nggak merhatiin. Soalnya aku cuma ambil kupon nomor ajah. Terus katanya bisa dapet sertifikat, caranya pas abis workshop disediain kotak buat masukin kupon identitas, diambilnya besok. Pas workshop berlangsung aku malah muter-muter lihat-llihat nggak jelas. Nggak terasa workshop udah kelar, kotaknya juga udah nggak kelihatan. Dan aku pun akhirnya nyamperin panitia nitip kupon. Wkwk cuma mau cari sertifikat thok ceritane.

Di sana pas muter-muter, seperti biasa jepret-jepret nggak jelas. Sempet foto sama crew Trans-nya juga hloo hihi. Dan inilah diantaranya:











Sabtu, 08 Oktober 2011

CUB CUB BII DAA :D

Diposting oleh Happy di 23.49 2 komentar
Cub cub bii daa cubudidadaa :D
Aaaaaaaaaa hari ini adalah hari yang amat sangat menyenangkan dan berkesan sekalii bareng mas pacaar :D

Cerita bermula dari kita berangkat maen jam 11an, terus muter-muter jogja nggak jelas [just like usually :D]. Lalu kita makan, karena kebetulan aku udah sehari nggak makan [beneran loh!]. Setelah makan, kita jalan ke selatan. Katanya aku mau dikasih lihat suatu tempat di dataran tinggi yang bisa lihat pantai selatan dari ketinggian. Wuihh, bayanginnya aja udah keren! Dan kita pun ke sana. Lokasi terletak di suatu desa yang aku nggak tau namanya [halah], yang jelas jalan samas [entah kilometer berapa] belok ke barat. Nah saat sudah hampir sampai, ternyata sedang ada perbaikan jalan dan kami terpaksa blusukan lewat depan pekarangan rumah orang, dan ini terjadi bermeter-meter jauhnya. Saat itu lah kami merasakan ketidakberesan.

"Bebb, kayaknya bannya bocor deh?" kata mas pacaar.

"Yang bener bebb??" kataku balik.

Dan aku pun turun, menengok ban belakang. Dan benar saja! Ban kami bocor [lagi, entah ini yang ke berapa ratus kalinya kami main bareng dan ban motorku selalu bocor [maaf ya bebebb, sepertinya aku dan motorku memang pembawa sial untukmu haduh].

Kami takuuuttt bangett, secaraaa di desa gini pasti bakal susah banget nyari tambal ban. Kami bertanya dan bertanya, dan hasilnya adalah kami harus menuntun motor sepanjang jalan kenangan [berapa km yah pokoknya lama bin capek deh]. Mana jalanannya naik turun pula. Tapi kami menikmatinya, karena pemandangan kiri kanan tuh baguuuuuuuuuuuusssssssss bangetttt [secara dataran tinggi]. Dan ternyata tambal bannya tuh lokasinya harus melewati tempat tujuan kami. Aku cuma bisa nengok sekilas ke tempat itu [dan emang kereeeeennn bangettttt!]. Aku ajak mas pacaar foto-foto dulu, tapi dia lebih memilih untuk menyelesaikan urusan ban.

Dan di tempat tambal ban [setelah kami mandi keringat karena nuntun motor berkilo-kilo tentunya], lagi-lagi kami harus dag dig dug. Why? Karena berdasar pengalaman kami yang sudah merasakan ratusan kali bocornya ban motorku [dan selalu yang belakang], banku ini sama sekali bukan tipe ban yang penurut. Bagaimana tidak, seorang tukang tambal ban pasti selalu kepayahan tiap mau melepas ban luarku ini. Sampai ngeden-ngeden, jungkir balik, ngotot-ngotot nggak karuan. [Jadi inget pas bocor di alkid, dapet tukang tapi nggak kuat buka ban luar. Dan kami terpaksa menuntun motor jauh ke selatan hampir ke krapyak, nyari tukang yang lain. Duh Gustii]. Dan kejadian jungkir balik itu pun kembali terjadi.

Si tukang sibuk setengah jam cuma buat ngelepas ban luar motorku. Itu pun dibantu 3 rekannya. Itu pun rem motorku terpaksa diiket pake kawat biar bannya gak muter-muter sesukanya. Alhamdulillah, walaupun lamaaa, melihat ban dalam motorku nongol aja rasanya uda seneeng banget. Dan masalah kembali muncul! Ternyata banku bocornya pas di bekas tambalan bocor yang dulu. Katanya waktu nge-pres nggak mateng, sekarang kebetulan kena  pas situ dan agak sobek deh itu ban.

Kami pun minta ganti ban saja. Tapi karena lokasi juga di desa, mereka nggak sedia ban. Salah satu dari mereka pun keluar buat nyari n beli ban. Tapi dasarnya apes, nggak dapet, soalnya ukuran yang kayak banku nggak ada. Ealaah. Kami pun meminta untuk coba ditambal dulu saja. Dan akhirnya ban nggak jadi beli. Setelah menunggu sekitar sejam , dari adzan ashar sampai jam 4an [gara-gara susahnya melepas ban luar], akhirnya selesai juga.

Tapi sayangnya mas pacaar ngajak ke pantai aja, soalnya kalau puter ke tempat tadi, takutnya bannya kenapa-kenapa lagii dan mondar-mandir lagi. Aku sih iya iya aja hehe. Dan pas kami mulai jalan...

"Bebb, kayaknya bocor lagi deh?" kata mas pacaar, baru beberapa meter dari tempat tambal ban yang tadi.

"Ah jangan gitu dong bebb, enggak kokk!" bantahku.

"Coba deh rasain, bannya aja kayak oleng-oleng ginii," katanya lagi.

"Enggak sayankk, enggak," aku ngotot.

"Iya deh bebb, enggak bocor lagi," katanya ngalah.

Dan kami pun main ke pantai Kwaru, entah sudah yang ke berapa kali kami kesana. Kali ini kita lama, pulangnya nunggu sunset dulu. Subhanallah, tiap ke sana sama mas pacaar selalu indah. Tadi adalah senja terindah dalam hidupku :)

Dan inilah sedikit foto-fotonya.


















Dan setelah itu pun kami pulang, soalnya uda malem juga.

"Aku pulang dulu ya bebebb," kataku.

"Iyah, ati-ati ya bebb," katanya.

Saat aku starter motorku, dan menarik gas untuk pertama kalinya, muncullah keanehan itu: BANKU RASANYA KAYAK MAU COPOT :O OMG, ternyata bener apa kata mas pacaar, kayak oleng-oleng gitu. Sebetulnya itu bukan karena pemasangan bannya yang nggak bener atau gimana, tapi karena tambalan tepat berada di atas tambalan. Jadinya bannya benjol-benjol kayak dahi abis kejedor pintu. Ya Tuhaan, aku pulang sambi komat-kamit dalam hati. Jangan bocoor, apalagi lepaaas, batinku. Dan saat aku mengerem, OMG remku berasa nggak ada gunanya. Ternyata gara-gara pas ngelepas ban luar susah banget tadi, kan diiket pakai kawat tuh remnya. Dan karena diikat plus bannya diperkosa, alhasil remku jadi dol gini. Aaaaaaaaaaaaa motorku nggak nyaman banget sumpah!

Aku punya BERITA KEPADAmu KAWAN : Sungguh, perjalanan ini terasa sangat menyedihkan. Sayang kau tak duduk disampingku kawan. Banyak cerita yang mestinya kau saksikan. Di tanah kering berbatuan. Ho ho ho ho ho ho ho ho. Hihihihihi :D

Kamis, 06 Oktober 2011

Aku dan Entah

Diposting oleh Happy di 23.27 0 komentar
Aku sedih karena udah bikin orang sedih
Aku kecewa karena udah bikin orang kecewa
Aku ceroboh
Aku nggak mikir dua kali sebelum ngapa-ngapain
Aku cengeng dan nyebelin

Sabtu, 01 Oktober 2011

Just Wanna Say

Diposting oleh Happy di 22.35 0 komentar

I L O V E U

so much
so huge
madly deeply truly

When I first saw you, I saw love
And the first time you touched me, I felt love
And after all this time, you’re still the one I love



 

H A P P Y Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template and web hosting Graphic from Enakei