Hai hai haaaaiiii akhirnya posting lagi. Hari ini aku mau cerita. Singkat aja lah ya hoho.
Jadi begini. Abis isya tadi aku diajak kakakku makan di luar. Tumben banget, batinku. Aku sih mau-mau aja. Dan akhirnya makanlah kita, di rumah makan sekitar Terban sana. Abis itu si kakak ngajak ke Pasar Klithikan Pakuncen. Pasti semua sudah pada tahu lah ya. Bagi yang belum tau dan mungkin pernah dengar hal nggak enak tentang pasar ini, jangan under estimate (tulisannya bener nggak sih?) dulu deh. Disana bukan kok jual barang curian apa gimana gitu kok. Apalagi kalo mikirnya cuma jual barang second doang. Karena di sana apa-apa ada, dari yang baru sampai bekas, dari yang model baru sampe yang nggak kelihatan modelnya haha.
Di sana cuma muter-muter nggak jelas, kakak iseng cari kaos aja. Di tiap los, tiap tikungan, kok agak susah ya nemuin cewek. Isinya rata-rata cowok semua. Di pasar ini, nggak beda lho sama mall atau swalayan gede. Semua serba ada. Mau cari kemeja? Ada. Kaos? Ada. Jaket, celana? Ada. Sepatu, sendal? Ada. Jam tangan, dompet, tas? Ada. Handphone, barang elektronik, sampai ke helm? Ada. Barang-barang antik bahkan bekas juga banyak. Haus, laper, pengen cari ganjel perut? Nggak usah kuatir kelaperan, di sini semua ada.
Abis cari kaos, kita pulang. Di perjalanan, banyak hal-hal yang nggak biasanya aku temuin, aku lihat malam ini barusan. Dari Pakuncen, kita ke selatan lewat perempatan Wirobrajan terus ke timur. Ceritanya mau lewat 0 km. Tapi ternyata di pertigaan PKU Muhammadiyah ditutup. Kita iseng nerobos aja. Dan ternyata tepat di 0 km lagi dipake shooting film. Setting-nya bagus deh. Ada kayak bola lampu (kayak balon udara gitu) guedheee buanget digantung mengambang. Kata kakakku sih itu buat lighting-nya kalau shooting malem, bukan masuk dalam tema, apalagi ikut di shoot. Enggak. Haha kirain.
Akhirnya kita puter balik, lalu lewat jalan Kauman. Iseng-iseng lewat altar (alun-alun utara), lalu belok ke 0 km dari arah selatan (siapa tahu boleh lewat). Dan ternyata tetep nggak boleh. Sampai di situ, di lokasi kita lihat kalo aspalnya lagi di siram pakai truk yang biasanya nyiram taman kota yang selangnya gedhe banget itu (mungkin ceritanya Jogja lagi hujan). Kita pun muter lagi, lewat plengkung gading ke timur. Nah pas lewat altar itu, aku lihat ada mbak-mbak bule lagi nggenjot (ngayuh) becak, penumpangnya dua orang. Pas aku lihat, ternyata penumpangnya tuh couple-nya si embak, sama si tukang becaknya. Hahaha lucu banget sumpah, mbak bulenya hebat eh kuat ngayuhnya. Di jalan kita ketawa hahaha.
Pas perjalanan pulang, lagi-lagi kita lihat hal yang agak nggak biasanya. Aku lihat mbak-mbak cantik lagi teriak-teriak nggak jelas sambil berjalan pelan menyusuri trotoar, sambil menunjuk-nunjuk ke tengah jalan! Ini mbaknya cantik-cantik agak gila apa kenapa? Pikirku. Dan ternyata, si embak itu ngomong dan nunjuk-nunjuk sama orang yang mengirinya pelan naik motor. Oh, lagi marahan sama pacarnya ya mbak? Marahan kok di jalanan mbaak, mbaak. Dan setelah aku lihat lebih dekat, ternyata yang naik motor itu juga cewek. Ealaaah, ada ada saja. Mungkin si embak itu lagi bilang gini kali ya "Kamu tega banget rebut pacarku! Maksudmu apa ha?!" Dan si embak yang naik motor balas bilang "Sori sori, dia mencintaiku lebih dari dia mencintaimu." Hahaha.
Malam ini pokoknya aneh banget deh. Namun satu yang aku sayangkan, kenapa tadi aku nggak bawa kameraaa?!? Kalo ada pict-nya, pasti ini postingan lebih hidup deh. Aaaaaaaaaargh payah. Segitu dulu aja deh ya!
Senin, 24 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Kolom coret-coret ^_^